Hari 1, 21 February 2013, Jakarta - Kuala Lumpur. Berbekal pengalaman mengunjungi Kuala Lumpur bersama keluarga, saya pun mengkoordinir teman2 Pengajian di komplek untuk mengadakan trip ke Malaysia. kami menyebutnya wisata rohani. kami ingin mengunjungi bahkan shalat di masjid2 yang ada di Malaysia dan bersilaturahim ke ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia). Kebetulan ketua rombongan kami, Bpk Ust. Moch.Zubaedi adalah anggota Lembaga Da'wah Indonesia dan mempunyai beberapa relasi di ABIM. Persiapan kami berangkat kurang lebih 3 bulan, Saya tidak menggunakan jasa travel. Mandiri saja, supaya lebih murah. Setelah dihitung-hitung dengan teman2, biaya yang dikenakan per orang Rp 2,2 juta (all in, sdh termasuk tiket pesawat pp,airport tax,tiket damri pp, biaya makan,biaya penginapan,tiket kereta,tiket jalan2 ke Genting), Bahkan kami sudah sepakat, kalau biaya kurang akan ditanggung rame2. Juga kalo berlebih akan dibagikan lagi. Alhamdulillah, ternyata masih ada sisa, dan kami kembalikan lagi sebesar RM 65/orang. Anggota kami yang ikut 23 orang. Kali ini saya dan rombongan menggunakan maskapai Lion Air dan landing di KLIA (KualaLumpur International Airport). Wow, pengalaman baru lagi buat saya. Last trip saya pake Tiger/Mandala dan landing di LCCT. Untuk penginapan,kembali saya memilih Palmers Guesthouse di daerah pasar seni. Tempatnya bersebelahan dengan central market yang memudahkan ibu2 untuk membeli oleh2. Kami tiba di KLIA jam 2 . Alhamdulillah, urusan imigrasi berjalan lancar, saya langsung membeli tiket bus untuk ke KL central. Wah...seru juga bawa ibu2 nich. Walau sebelumnya sudah saya hallo2, bawa koper yang praktis saja, karena kita akan turun naik bus/kereta, jd hrs bw sendiri, tp tetaplah kami saling tolong menolong karena ada juga peserta yang sdh berusia lanjut. Malah senior kami sudh 77 tahun, tp msh semangat ikut jalan-jalan. Dari KL Central naik KTM yang ke pasar seni, hanya satu stopan, sampailah kami d Palmers Guesthouse. Sebuah rumah penginapan sederhana, namun sangat strategis, dekat dengan pusat jajan dan belanja oleh-oleh, dan mudah mendapatkan kendaraan umum. Inilah yang membuat kami menjadi lebih akrab. Lebih-lebih setelah shalat berjamaah, siraman rohani dari Ustadz Zubaidi yang selalu menyadarkan kita agar lebih banyak bersyukur dengan segala yang dihadapi khususnya selama perjalanan ini. |
Central Market Saya salut dengan stamina teman2 yang tidak punya rasa capai (alasan mereka kapan lagi :) ). Di dalam Central Market ,kamipun berpencar, tapi saya tidak terlalu khawatir karena letak penginapan hanya diseberang Central Market dan tidak akan tersesat, Mengingat sebagian dari peserta baru pertama kali ke luar negeri, dan saya pun sudah memegang no hp mereka. Jadi kalau terjadi apa2 saya mudah menghubungi nya. Saya selalu betah berada di Central Market. Selain tempatnya cozy, isinya pun lengkap dengan harga yang terjangkau. Banyak sekali toko2 souvenir, kaos,coklat dsb, Bisa kalap tuh kalo tidak mengingat budget yang dibawa, Berdasarkan pengalaman, saya pun meng infokan ke teman2, toko2 mana yang harganya agak miring. Dan hari pertamapun teman2 sudah mulai menenteng tas belanjaan saat keluar dari Central Market. Ha ha ha...Dan suasana kamarpun mulai ramai, memperlihatkan hasil buruannya....:), kebetulan saya sekamar ber-6, heboh deh... |