
Sylvia Weber, penulis dan kepala sebuah lembaga konsultasi khusus untuk orang yang kidal di negara bagian Bavaria, Jerman, menyebutkan bahwa kidal adalah fenomena yang muncul secara herediter, diwariskan, belum ada bukti yang pasti alasan seorang anak menjadi kidal.
“Berbagai penelitian terus dilakukan sampai saat ini dan belum ada kepastian yang mengungkapkan tentang penyebab kidal secara khusus”, ujar Dr. Rose Mini, M.Psi, psikolog dan pengamat pendidikan.
Akan tetapi semua peneliti sepakat bahwa anak yang kidal, kerja otak sebelah kanannya lebih dominan.

I. Nature (bawaan lahir)
1. Kedua orang tua kidal, 26% anak-anak mereka kidal. Kalau salah satu saja, hanya 2 % yang kidal (hsl riset oleh James McDevitt dari Universitas Oklahoma, tahun 1998) faktor absolut genetik bukanlah suatu hal yang menjadikan penyebab sang anak menjadi kidal.
2. Kidal bisa terjadi pula akibat proses persalinan yang bermasalah, dimana otak mengalami kerusakan selama proses persalinan yang sulit itu, dimana otak mengalami kekurangan oksigen.
3. Para ahli di Swedia mengemukakan bahwa USG selama kehamilan yang terlalu sering dilakukan oleh ibu hamil dapat pula menyebabkan anak menjadi kidal. USG ini dapat menyebabkan perubahan dalam otak sang janin sebelum ia dilahirkan.
4.Faktor genetik, temuan yang diperoleh para peneliti dari Oxford University dapat dijadikan contoh. Mereka menemukan sebuah gen (disebut LRRTM1, Leucine-Rich Repeat Transmembrance Neuronal Protein 1 ) yang dipercaya menjadi penyebab seseorang menjadi anak kidal.
5.Wanita yang memiliki anak pertama saat usia diatass 40, ada kecenderungan memiliki anak yang kidal.
6. Sementara, teori lain mengatakan bahwa hormon testosteron yang tinggi dalam rahim juga dapat menyebabkan peluang anak menjadi kidal, dikemukakan oleh Norman Geschwind, dia menjelaskan bahwa variasi tingkat testosteron selama kehamilan akan mempengaruhi perkembangan otak janin. Testosteron menekan pertumbuhan otak janin menjadi lebih dominan ke belahan otak sebelah kanan. Dominasi otak kanan berpengaruh pada pengaturan gerakan dengan bagian tubuh sebelah kiri.

“Modelling" atau perilaku meniru pada anak juga dapat menentukan apakah anak tersebut kidal atau tidak,” jelas Bunda Romi, Dr. Rose Mini, M.Psi, psikolog dan pengamat pendidikan.
Anak yang sejak kecil selalu bersama dengan orangtua yang dominan beraktivitas dengan dominan menggunankan tangan kiri, bisa saja menjadi kidal karena ia menirukan apa yang dilakukan orangtuanya.
Para peneliti dari Northwestern University menemukan bahwa perbandingan yang tidak seimbang antara populasi orang kidal dan non kidal yang bisa mencapai angka 1 berbanding 9 dipengaruhi faktor sosial dan budaya.
Terlepas dari teori penyebabnya, penggunaan tangan dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.
Dalam buku Child Development, 1987 karya Elizabeth B. Hurlock disebutkan bahwa populasi anak kidal hanya sekitar 10% dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Mereka yang lebih banyak menggunakan tangan kanannya dalam aktivitas sehari-hari disebut right-handed, sebaliknya akan disebut left-handed atau kidal. Nah, selain dua kecenderungan tersebut, ada juga individu yang dapat menggunakan kedua tangan dengan sama baiknya, biasanya disebut ambidextrous.

Anda dapat melakukan pengamatan sejak dini dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
- Tangan mana yang digunakan anak untuk meraih mainan yang diletakkan di depan mereka.
- Tangan mana yang dipakai untuk menggosok gigi dan menyisir rambut.
- Tangan mana yang digunakan untuk makan.
- Tangan mana yang digunakan untuk mengaduk. Anak kidal biasanya mengaduk dengan arah yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
- Ketika menggambar, apakah anak memulai dari kanan.
- Apakah anak lebih suka berdiri di atas kaki kiri ketika diminta berdiri di atas satu kaki.

Pada dasarnya menjadi anak kidal adalah Gift (anugerah) dan Unik, The Left Handers Club (perkumpulan orang-orang kidal) mengatakan "Leftie is Unic" dan merekapun mendeklarasikan setiap tgl 13 Agustus adalah Hari Kidal International.
Sebelumnya kita cari tahu dulu fungsi otak.
Fungsi otak kiri dan otak kanan
- Fungsi otak kiri yaitu untuk mengatur kemampuan berbahasa, kemampuan berbicara, membaca, serta menulis, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata bahasa. Cara kerja otak kiri short term memory (memory jangka pendek).
- Fungsi otak kanan yaitu untuk kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian dan konsentrasi. Atau biasa dikenal dengan kemampuan matematik. Selain itu Cara kerjanya long term memory (memory jangka panjang). otak kanan mengatur hal-hal yang abstrak kayak seni, bahasa, musik, dan emosi.
Pada anak kidal, perkembangan otak kanannya lebih baik. Demikian juga sebaliknya, anak yang memiliki kecenderungan tangan kanan, berarti otak kirinya yang memiliki perkembangan lebih baik. Mungkin ada benarnya, orang yang kidal lebih pintar bila kita lihat bahwa ternyata perkembangan otak kanan lebih baik pada orang kidal, karena memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih tinggi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Alan Searleman dari St. Lawrence University di New York. Anak kidal memiliki Intelegent Quotient (IQ) > 143
Mereka memiliki kelebihan berfikir secara holistik saat dihadapkan pada banyak pekerjaan.
Dr. Nick Cherbuin, neurolog dari Australian National University, menemukan orang kidal lebih mampu memainkan peran Multitasking dibandingkan dengan nonkidal.
Mereka pun berbakat di bidang olahraga, banyak atlet olahraga yang merupakan orang kidal, juga orang kidal mempunyai rasa seni yang tinggi, salah satu yang terkenal adalah Leonardo da Vinci.
“Itulah sebabnya, orang-orang yang kidal biasanya jago gambar. Jadi, nggak heran kalo banyak musisi, pelukis, aktor, dan seniman yang bertangan kidal,” kata psikolog yang berpraktek di Lembaga Psikologi Terapan UI ini,
Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi., psikolog anak dan remaja.
Kalau kekurangannya?
“Anak yang kidal biasanya lebih sensitif. Mereka juga cenderung nggak pede, apalagi kalo lingkungannya nggak menerima dia sebagai orang kidal. Penelitian menunjukkan kalo kompetensi orang yang kidal dan orang yang “normal” itu sebenarnya sama kok,” Mbak Febi menegaskan.

Ada kecenderungan, terutama di kalangan orangtua dan guru-guru, untuk memaksa anak-anak yang terlahir kidal agar selalu menggunakan anggota tubuh sebelah kanan. Ini sebenarnya adalah tindakan yang sangat berbahaya. Tindakan `pemaksaan? ini dapat berefek pada gangguan bicara hingga kesulitan untuk belajar membaca (disleksia) pada anak yang bersangkutan.
Dalam beberapa kasus, menurut Dr Barbara Sattler, ketua sebuah lembaga konsultasi anak kidal dari Jermantindakan ini malahan dapat mengaburkan dominasi fungsi otak, gangguan bicara (gagap, misalnya) atau anak frustasi karena dia tidak nyaman dengan menulis dengan tangan kanan, akhirnya dia marah dan tidak mau menulis ataupun tulisannya menjadi jelek. Anak menjadi rendah diri,pemalu,tertutup bersifat agresif serta masalah emosi yang bisa terbawa hingga dewasa.
Di Kerajaan Inggris pada masa dahulu yaitu pada masa George VI kecil, sang ayah George V memaksa sang anak yang kidal untuk menggunakan tangannya yang kanan. George VI dipaksa. Akibat dari kesalahan didikan ini mengakibatkan George VI menjadi gagap (The King's Speech, judul film yang menceritakan perjalanan Geoge VI)
Tetap Kidal dan (tetap) Latih Tangan Kanan
Kecenderungan menggunakan tangan kiri tidak lantas dijadikan alasan untuk tidak menggunakan tangan kanan. Berusaha melatih tangan kanan dalam berbagai aktifitas sangatlah positif. Selain sebagai bentuk kesopanan, demi menghormati etika sosial dan agama, penggunaan serta tangan kanan dapat menyeimbangkan antara otak kiri dan kanan. Dengan demikian, maka lefty akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan berprestasi sebab mampu menggunakan kedua belahan otaknya secara seimbang.
"Jangan pernah melabeli macam-macam, biarkan anak menggunakan tangan kirinya" jawab Atink,panggilan Harini Tunjungsari, psikolog dari Unika Atma Jaya. Saat mengerjakan aktivitas yang tidak melibatkan oranglain.
Namun untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang lain, seperti berjabat tangan atau memberi dan menerima sesuatu barang dari orang lain, latihlah anak untuk menggunakan tangan kanan.
Inilah yang bisa dilakukan orangtua pada si kidal:
- Ajarkan anak untuk menggunakan tangan kanan dalam konteks sosial, mengingat kita hidup di tengah budaya tangan kanan. Misalnya, ketika bersalaman dengan tamu, memberi atau menerima sesuatu dari orang lain.
- Hindari memberi perintah/komando pada anak untuk menggunakan tangan kanan.
- Hindari menegur anak di depan orang lain, jika ia terlanjur menggunakan tangan kiri. Anda dapat menegur anak nanti setelah tidak ada orang lain.
- Hindari terlalu sering menasehati anak untuk menggunakan tangan kanan karena anak justru akan membentengi diri dan menolak sama sekali.
- Pakai trik dalam mengajarkan keterampilan seperti mengikat tali sepatu. Caranya, duduk berhadapan dengan anak sehingga anak mudah meniru gerakan tangan kanan Anda. Cara ini lebih efektif daripada duduk di samping anak.
- Konsultasikan pada guru anak di sekolah tentang kondisi kidalnya agar guru juga dapat menyikapi dengan bijak dan membantu anak beradaptasi dengan dunia yang dominan kanan ini.
Menurut ajaran Rasulullah, ini tempatnya. Tangan kiri ada tugasnya, tangan kanan ada tugasnya. Dalam banyak hal, anak-anak kita boleh diajarkan untuk menggunakan tangan kiri atau kanan secara bebas. Tapi dalam batas tertentu anak juga sebaiknya diajarkan mana yang oleh tangan kanan dan mana yang oleh tangan kiri.
Dalam perbuatan makan dan membersihkan kotoran anak harus diajarkan jika makan dan minum menggunakan tangan kanan sedangkan untuk membersihkan kotoran harus tangan kiri seperti beristinja, atau membuang ingus.
Bagaimana jika anak tak bisa menggunakan tangan kanan untuk makan? Jika tangan kanan anak memang tak berfungi karena cacat fisik, tentu saja boleh-boleh saja menggunakan tangan kiri. Tetapi, jika tangan kananya lengkap, sebenarnya bukan tidak bisa, tetapi lebih karena TIDAK BIASA.
Mengenai etika makan ini, dalam Islam disebutkan bahwa sebaiknya umat muslim tetap menggunakan tangan kanan walaupun berstatus lefty.
Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW bersabda: ”Janganlah seorang dari kamu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya, sesungguhnya syetan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Tirmidzi).
Dikisahkan pula bahwa Rasulullah bersabda:Hai anak, bacalah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah seterusnya dengan tangan kananmu. (HR. Bukhori Muslim).
Imam Nawawi mengatakan,
وهذا إذا لم يكن عذر، فإن كان عذر يمنع الأكل والشرب باليمين من مرض أو جراحة أو غير ذلك فلا كراهة
Ini berlaku jika tidak ada uzur. Jika ada uzur yang menyebabkan tidak bisa makan dan minum dengan tangan kanan, karena sakit atau luka atau yang lainnya maka hukumnya tidak makruh. (Syarh Sahih Muslim, 13:191)
Demikian, disadur dari Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 34327
Menjadi orang kidal adalah anugerah dan unik. Sebagai rasa syukur, hendaknya leftie berusaha melatih diri dengan membiasakan menggunakan tangan kanan. Selagi masih mampu menggunakan tangan kanan, diupayakan untuk menggunakan yang kanan. Disini peran orangtua, anggota keluarga dan ,guru sangat besar sekali dalam melatih anaknya menggunakan tangan kanan, sebelum usia 6 tahun, sebelum kidal/leftie menjadi permanen. Dalam bentuk kesopanan, demi menghormati etika sosial dan agama. Dengan semangat meniru sunnah, Insya Allah menjadi ladang pahala. Aamiin YRA
Nara sumber:
http://aiihoppus.blogspot.com/2012/07/penyebab-kidal.html
http://intisari-online.com/read/ini-dia-penyebab-anak-jadi-kidal
www.anythinglefthanded.co.uk
http://www.parenting.co.id/article/mode/anak.kidal.genetik.atau.lingkungan/001/003/303
https://www.facebook.com/notes/yuk-jadi-orangtua-shalih/tangan-kiri-atau-kanan/10150100408620700
http://www.tempo.co/read/news/2013/08/14/060504336/Ini-Sebab-Anak-Bertangan-Kidal
http://www.bamboomedia.net/bmkids/article.php?id=6
http://www.konsultasisyariah.com/kebiasaan-kidal/
http://barrotulmudawamah-feb06.web.unair.ac.id/artikel_detail-35276-Umum-Menyelami%20Kehidupan%20Si%20Lefty.html