Floating Market (DAMNERN SA - DUAK)

Dengan biaya 2600 baht, akhirnya kami ikut 1 day city tour. Jam 08.00 AM sebuah van sudah siap menjemput kami di hotel. Supirnya ternyata pasangan muda, bisa berbahasa inggris. Ok lah, saya merasa aman, setidaknya kami bisa berkomunikasi.
Damnoen Saduak adalah Floating Market yang sangat terkenal di Thailand. Perjalanan menuju Damnoen Saduak Floating Market,memakan waktu hampir 2 jam, 110 km keluar kota Bangkok menuju Utara. Kami menikmati tour ini, selain vannya bagus dan nyaman, sopirnya juga mengendarai vannya tidak ngebut. Selepas kota Bangkok, pemandang sekitarnya adalah pesawahan dan tambak garam. Dipinggiran jalan berdiri kios2 yang menjual garam berkarung-karung. Juga ada perkebunan penduduk yang memproduksi gula dari kelapa.
Sesampainya di tempat parkiran, sudah terlihat banyak bus, van dan taxi yang parkir. Kami turun dan duduk di tempat parkiran untuk mengantri lagi, karena menuju floating market kita harus naik boat, sejenis perahu panjang yg bermotor. Sesampai di depan meja tiket, cukup kaget juga ternyata kami harus membayar perahunya, ada beberapa paket mulai dari 3000 baht, 4000 baht, dan 7000 baht. Tempat yg dikunjungi berbeda-beda sesuai dgn paket yang dipilih, dan maksimum penumpang boat hanya 5 orang, berarti untuk rombongan kami harus memakai 2 perahu, setelah tawar menawar, akhirnya kami memakai satu perahu 4000 baht untuk berenam, krn satu teman kami memilih untuk menunggu, tidak tahan kalau berperahu selama kurang lebih 1,5 jam.
WAT-PHO & Pitchbury Rd

Di koridor aula tempat patung ini berada terdapat 108 mangkuk perunggu yang melambangkan 108 sifat-sifat keberuntungan Budha, sehingga menjatuhkan koin di mangkuk ini dipercaya dapat membawa keberkahan. Wat-Pho ini didirikan saat pemerintahan King Rama I. Sejak tahun 1960-an didirikan sekolah pemijatan terbaik di Thailand, sehingga Wat-Pho terkenal sebagai pusat pengobatan tradisional. Ada 4 macam course yang terkenal yaitu, 4 courses in Thai Medicine - Thai Pharmacy, Thai Medical Practice, Thai Midwife Nurse and Thai Massage.
Di halaman luar kuil ini terdapat kurang lebih 100 Chedi, ada sebagian yang digunakan untuk menyimpan abu jenazah keluarga, 71 chedi.
Pitchbury Rd, pusat jajanan/Resto Halal

Kami mencoba maksi di Restaurant Madina. Pilihan menu jatuh pada tomyam seafood, nasi ayam kailan, nasi sapi rempah, dan mie ayam bakso. Rasanya pas di lidah, mungkin mie ayam baso nya saja yg sy coba dari teman agak berbeda dgn rasa di indonesia. Tapi teman saya yg satu ini doyan mie ayam, habis juga satu porsi mangkuk besar.
Setelah makan siang yang kesorean :). jam 5.30 PM, kami kembali ke hotel. Ternyata dalam waktu 10 jam yang tersedia, kami hanya mampu mengunjungi dua tempat saja, perjalanan yang cukup jauh sudah memakan waktu hampir 4 jam pp. Kami juga harus menghargai teman saya yg sdh terlihat cape. Rombongan saya kali ini ada yang senior usia 65 tahun, beliau selalu ikut traveling dengan saya, baik waktu ke KL dan ke Singapore, dan yang paling muda usia 16 tahun.
Saya perhatikan banyak orang indonesia yang sedang makan malam. Kebanyakan pelajar indonesia, info dari teman. Setelah tersaji, tdk sabar untuk mencicipi langsung tom yum nya. Maklumlah, saya penggemar berat Tom yum :). Wow, enak bangeeettt rasanya, bener2 asli Thai, satu mangkok penuh Tom Yum habis disikat, ini lapar atau suka ya... beda tipislah.. ha ha ha. Tapi memang rasa tom yum nya mak'nyuuuussss banget...sehingga sepakat sama teman2, terakhir makan malam akan makan Tom yum lagi, naik skytrainpun jadilah....
Kenyang makan Tom Yum, Ayoe masih menawarkan teh tarik dan martabak pisang. Karena sudah kenyang, akhirnya martabak pisang dan sate baso sapi, baso ikan, baso ayam dibawa pulang. Khasnya kalo kita makan di restaurant atau Street Food, selalu disediakan air putih dan masing2 cangkir sudah berisi es batu. Orang Thai penggemar minum dengan es batu.
Karena apartemen Ayoe sudah deket, kamipun berjalan kaki mampir ke apartemennya. Sayang tidak bertemu putra/i nya yang sudah tidur. Ayoe dan keluarga, sudah 3 tahun tinggal dan bekerja di Bangkok. Putra/i nya sekolah di sekolah Kedutaan Indonesia, yang jaraknya dekat dari apartemen. Kamipun sempat mampir ke Masjid Darul Aman. Sayang tidak bisa masuk ke dalam karena sudah dikunci, sudah jam 11.00 PM. Kembali ke Hotel, kami gunakan dua taksi, hanya 100 baht sampai hotel. Thanks Ayoe for your hospitality :). Semoga Allah SWT senantiasa menambahkan barokah dan rizqi Ayoe dan keluarga, dan sukses selalu di negeri orang. Aamiin YRA.