tientresniati.com
  • Home
  • Travelling
  • Hobies
  • Sekolahku
  • Cahaya Hati
  • Umum
  • Blog

My Notes....

I write anything that might be useful for Readers...

Kirim komentar

Keutamaan Doa Nabi Yunus...

7/16/2013

0 Comments

 
Picture
Doa Nabi Yunus adalah doa yang sangat dianjurkan disaat kita mendapatkan kesulitan. Doa ini juga yang diucapkan Nabi Yunus AS saat ditelan oleh ikan paus. Saat itu Nabi Yunus diutus oleh Allah SWT untuk menyiarkan kebenaran pada penduduk Ninawa, yaitu satu daerah di negeri Mousul-Iraq. Tetapi sebagian dari penduduk itu menolak syiar yang disampaikan beliau, sehingga beliau pergi meninggalkan daerah itu beserta sebagian penduduk yang mengikuti ajaran beliau. 

Allah SWT menurunkan bencana terhadap penduduk Ninawa. Nabi Yunus menaiki perahu dengan kaumnya. Di tengah perjalanan itu terjadi gelombang besar, sehingga perahunya oleng karena kelebihan penumpang, Akhirnya diundi siapa yg harus menceburkan diri ke laut. Berkali-kali diundi ternyata yang keluar selalu nama beliau. Sehingga akhirnya beliau menceburkan diri ke lautan dan ditelan seekor ikan paus.
 
Saat berada dalam kesulitan itulah Nabi Yunus bertasbih dan berdoa kepada Allah SWT, dengan doa berikut: "Bahwasanya tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.". Allah mengijabah do'anya dan  menyelamatkannya serta mengembalikannya kepada kaumnya.

Doa Nabi Yunus selalu saya baca di saat saya hendak melahirkan. Selain bertasbih, juga doa ini saya ajarkan pada putri saya ketika hendak meahirkan putra pertamanya. Saat mengerang kesakitan, suaminya segera membisikkan doa tersebut. Alhamdulillah, tidak lama kemudian putri saya bisa melahirkan normal. Dan doa ini pula yang membantu saya disaat saya mengalami kehamilan abnormal.

Pada tahun 1990, saya dinyatakan positif untuk kehamilan putra yang kedua. Saat itu kebetulan kami sekeluarga sedang berada di Sydney, Australia karena mengikuti suami yang sedang tugas belajar. Kami memilih Padington Royal Women Hospital sebagai tempat untuk pemeriksaan dan melahirkan bayi saya. Saat pertama hendak visit dokter, saya bertemu costumer servicenya. Oleh beliau saya diterangkan  dengan jelas tentang bagaimana cara pemeriksaan kehamilan dan saya juga diberi beberapa nama dokter yang boleh dipilih sebagai dokter kandungan saya. Juga diterangkan konsep kelahiran apa yang akan saya pilih. Ternyata saat itu sedang diperkenalkan water birth, yang menurut mereka bisa meredam sakit saat melahirkan. Jadi kita melahirkannya dalam bak besar yang berisi air. Diperlihatkan juga videonya. Tetapi saya lebih suka memilih yang normal2 aja deh diruang melahirkan,

Juga di terangkan menu makanan apa yang bisa kita pilih. Saya diajak tour, untuk melihat ruang bersalin dan kamar yang akan ditempati. Ada yang sendiri dan ada juga yang berempat. Wow, sebelum ketemu dokter saja, saya sudah langsung tertarik dengan semua program yang mereka tawarkan. Setelah berdiskusi dengan suami, saya memilih melahirkan secara normal saja. Menunya saya pilih vegetarian + ikan + telor. Ruangnya saya lebih suka yang berempat, karena saya jadi tidak merasa sendiri, bahkan mungkin bisa sharing dengan teman sekamar. 

Akhirnya saya bertemu dengan Dr Schiert, seorang dokter yang sudah senior dan murah senyum, yang saya pilih sebagai dokter kandungan. Dan alhamdulillah, sampai kandungan saya berusia tujuh bulan semua baik-baik saja. Kondisi bayi baik. Selama itu juga saya tidak pernah diperiksa dalam atau di USG, karena memang tidak perlu kata dokternya. Satu hal yang menarik adalah selain stetoskop yang melingkar dileher dokter juga alat pengukur baju. Seperti kalau kita mau beli bahan atau sedang mengukur badan suka memakai alat itu. Ternyata alat itu berguna untuk mengukur lingkar perut saya. Jadi mereka sudah memiliki hitungan yang standar untuk setiap bulan kehamilan. 

Di usia kehamilan yang ke-8 bulan, saya mulai merasakan keganjilan pada kehamilan saya, perut terasa sakit kalau bayi sedang bergerak. Juga perut saya mengkilat/ licin  sekali sehingga terlihat dengan jelas pembuluh darah di perut, saat visit dokter, beliaupun kaget, karena ukuran lingkar perut saya untuk usia normal diatas rata2. Jadi perut saya memang terlihat besar, setelah diobserve ternyata saya kelebihan dua liter air ketuban, kami hanya bisa pasrah saat dokter menganjurkan untuk disedot sebagian air ketuban saya. Saya sendiri merasa tenang dan terus berdoa dan berdzikir. Penyedotan air ketuban berjalan lancar. Hasil lab juga menyatakan airnya dan warnanya normal, dan dengan alat deteksi jantung bayi juga masih normal.

Seminggu setelah penyedotan air ketuban, saya merasakan kontraksi seperti mau melahirkan, dan sayapun dilarikan kerumah sakit. Saat masuk ruang bersalin midwive/bidan memeriksa jantung bayi saya, dan saat itu juga dokter Schiert sudah ada di ruangan didampingi dokter anak dan ada satu dokter lagi dokter ahli anastesi. Dokter Schiert pun menjelaskan kepada saya kenapa ada dokter ahli anastesi. Mengingat riwayat kehamilan saya yang sudah disedot ketubannya, kalau harus diambil tindakan caesar, dokternya sudah siap. "But iam sure, you can deliver your baby in normal way. I can see from your face and your spirit." kata dokter Schiert memberi semangat kepada saya.

Tetapi kenyataannya setiap saya  kontraksi saya tidak merasakan ada dorongan dari dalam perut saya. Saya sudah berusaha sekuat tenaga. Walau suami selalu membisikkan doa Nabi Yunus di telinga saya, untuk saya ikuti. saya merasa kesakitan dan sayapun berkata pada dokter: "I can't do it, too painful". Tetapi dokternya selalu memberi semangat. "Yes, you can do it". Tetapi mungkin setelah melihat saya tidak berdaya lagi, dokter pun bilang begini: "ok, tien, push again one more time, if u can't do it, we take caesarian". Saat itu saya sudah pasrah tingkat tinggi, akhirnya saya merasakan kontraksi lagi saya ucapkan doa nabi yunus dengan keras, "Laa ilaahailla anta subhanaka inni kuntumminadzzholimiin".

Saat itu juga, saya merasakan seperti ada tangan yang mendorong bayi saya keluar dan lahirlah putra saya yang kedua dengan normal. Antara sadar dan tidak sadar, saya masih sempat berkata pada suami, "kok bayinya tidak nangis ya...".

Setelah kondisi saya tenang, barulah saya diberitahu oleh dokter, kalau bayi yang saya lahirkan sudah meninggal beberapa jam dalam kandungan, sayapun menangis... apalagi saya tidak diperkenankan melihat bayi saya. Setelah memaksa dan saya bilang bahwa saya kuat, sayapun dapat menggendong putra saya yang kedua, bayi laki2, cakep seperti putri saya pertama waktu masih bayi, Memang kulitnya agak keriput karena terendam air ketuban. Allah menitipkan bayi itu dalam rahim saya. Saya rawat baik2 dengan memakan makanan yang sehat, saya bacakan Al quran setiap sehabis shalat, bahkan surat-surat favorit dalam Al Quran seperti surat Lukman, surat Maryam, surat Yusuf dan surat ar Rahman saya baca berulang-ulang. Tetapi rupanya Allah lebih sayang pada putra saya dan diambil Nya kembali saat masih dalam kandungan saya. Allah SWT juga memberikan kekuatan kepada saya sehingga saya bisa lahirkan secara normal melalui doa nabi Yunus yang tidak pernah putus saya lafalkan.

Untuk mengetahui penyebab semuanya, saat itu dokter mengajukan dua opsi kepada kami, apakah bayi saya mau diotopsi atau dirontgen saja. Saya sudah ikhlas dengan takdir yang harus saya alami, maka saya memilih dirontgen saja, hasil rontgen memperlihatkan ada semacam kista dalam paru2 putra saya, hal itu yang menyebabkan tidak dapat mengkonsumsi air ketuban akibatnya air ketuban menjadi berlimpah, Hidramnion istilah kedokterannya atau kembar air. Secara normal saat kehamilan air ketuban berjumlah 1-2 liter, dalam kasus hidramnion melebihi batas dari 2 liter yaitu antara 4-5 liter.
0 Comments

    Author

    Saya Tien Tresniati lahir dan besar di Bandung. Saya suka membaca puisi dan menulis. Semoga apa yang saya sampaikan melalui media web ini bermanfaat bagi Anda semua.

    Archives

    January 2018
    July 2016
    January 2016
    December 2015
    September 2015
    December 2014
    November 2014
    August 2014
    July 2014
    February 2014
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013

    Categories

    All
    Anak Anak
    Anak-anak
    Cahaya Hati
    Hikmah Doa
    Keluarga
    Sekolahku
    Seni Dan Budaya
    Travelling

    RSS Feed

Designed by GreatWebPortal.Com