tientresniati.com
  • Home
  • Travelling
  • Hobies
  • Sekolahku
  • Cahaya Hati
  • Umum
  • Blog

My Notes....

I write anything that might be useful for Readers...

Kirim komentar

Pengalaman unik dikala  Thawaf...

2/26/2014

0 Comments

 
Picture
Menjalani ibadah haji adalah dambaan bagi setiap muslim untuk menyempurnakan keislamannya. Ketika menjalankannya, para peziarah ini kerap merasakan pengalaman unik.

Alhamdulillah, pada tahun 2004, saya dan suami dapat melaksanakan rukun Islam yang ke 5, melaksanakan ibadah haji. Saat itu antrian untuk berangkat haji belum panjang seperti sekarang. Awal tahun 2003, kami mendaftar dan tahun berikutnya kami sudah bisa berangkat. 

Kami berangkat gelombang pertama. Madinah menjadi tempat persinggahan pertama. Setelah penuh melaksanakan Arbain, kamipun berangkat menuju Makkah. Kami sampai hotel tempat kami menginap ba'da Isya. Setelah beristirahat, kami dan rombongan melaksanakan thawaf qudum/ thawaf selamat datang. Alhamdulillah, hotel kami di Misfalah, ternyata dekat sekali dengan Masjidil Haram, hanya 500 meter. 

Suasana Masjidil Haram, malam itu sudah mulai padat. Pintu masuk kami pertama kali melalui pintu Baabussalam. Pertama kali melihat Ka'bah, diri ini serasa kecil sekali... Subhanalloh, wallahuAkbar, hati dan lisan  tak hentinya berdzikir dan air matapun deras mengalir memandangi Ka'bah yang begitu kokoh dan indah. Sayapun terpaku melihatnya. Sampai tangan saya ditarik suami, untuk segera berthawaf, saya masih terkagum kagum, sehingga tak sadar, kalau saya sudah berada di putaran thawaf, dan tidak merasakan padat atau berdesakdesakan. Mungkin juga karena terbawa suasana haru sampai selesai thawaf dan sai.

Picture
Keesokan harinya setelah cukup beristirahat dan kamipun melaksanakan shalat tahajud dan subuh di Masjidil Haram. Saya dan suami sudah berkomitmen, setiap habis shalat kami usahakan untuk melaksanakan thawaf. 

Setelah shalat dhuha, kamipun mulai turun ke lantai thawaf, saat itulah saya merasakan ketakutan yang amat sangat ketika hendak  thawaf, melihat begitu banyak orang padat sekali dan berdesak-desakan. Saya merasakan takut jatuh dan terinjak-injak. Badan saya pun berkeringat dingin. Akhirnya saya melaksanakan thawaf di lantai dua, walau jarak putaran menjadi lebih lama, tetapi saya nyaman thawaf di lantai dua.

Ini berlangsung sampai 2 hari berturut-turut saya selalu thawaf di lantai dua. Sambil saya terus introspeksi diri mengapa saya merasa demikian ketakutan ketika melihat orang berdesak-desakan melaksanakan thawaf di sekitar Ka'bah. Akhirnya saya yakin hal itu disebabkan sejak kecil oleh nenek saya selalu dilarang mendatangi kerumunan orang. Misalnya kalau ada festival atau acara, yang dikunjungi banyak orang, selalu nenek melarang sambil mengatakan "nanti bisa ketendang atau terjatuh" dan berbagai alasan lainnya sehingga saya tidak pergi. Rasa takut itulah agaknya yang muncul saat thawaf dan melihat kerumunan.orang sedang thawaf di sekitar Ka'bah. Sehingga setiap shalatpun saya selalu memilih tempat di atas.

Picture
Suatu ketika di sisi arah multazam di lantai dua usai shalat saya berdoa : "Ya Allah, saya mohon ampun kepada Mu. Saya  mohon Engkau perlihatkan kepadaku apa yang terjadi seandainya saya terjatuh ketika sedang thawaf di dekat Ka'bah. Tunjukkanlah bahwa saya akan tetap aman?." Usai shalat, entah mengapa tiba-tiba perhatian saya tertuju kepada seorang ibu di lantai pertama tidak jauh dari Ka'bah. Si ibu tiba-tiba terjatuh tetapi dengan cepat orang-orang di sekitarnya menangkap si ibu dan membawanya secara estafet dan didudukkan di Hijir Ismail. Sejak itu timbul keyakinan bahwa kalau saya jatuh pasti ada yang menolong. Kesempatan thawaf berikutnya saya mengutarakan niat saya kepada suami, untuk thawaf dilantai dasar. Kamipun masuk sampai ke tengah kerumunan orang thawaf. Keberanian saya timbul dan akhirnya hilang semua rasa takut itu. Dan sayapun bisa berthawaf dekat dengan Ka'bah. Alhamdulillah.

Alhamdulillah hingga sekarang saya sudah tidak lagi takut dengan kerumunan orang. Allah mendengar dan mengabulkan doa saya. Terimakasih, ya Allah. Engkau telah memenuhi janji Mu untuk mengabulkan doa setiap hamba Mu.

Sayapun mengambil hikmah atas pengalaman yang saya alami. Adanya pengalaman unik itu, kata Ustadz saya, justru menandakan Allah memperhatikan kita sebagai tamu Allah.

Picture
Picture
Picture
Picture
0 Comments

RESEP MESRA ALA RASULULLAH

11/8/2013

0 Comments

 
Picture
Tulisan ini saya copas dari forum community "Buah Hatiku" / BuaHati.Net
RESEP MESRA ALA RASULULLAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah SAW adalah sosok suami yang paling mesra terhadap istri-istrinya. Berikut beberapa tips untuk menjaga kemesraan yang dikompilasi dari hadis-hadis dan riwayat yang menceritakan Rasulullah SAW.



1. Suami membukakan pintu untuk istrinya, baik di kendaraan, rumah, maupun yang lain
Istilah yang cukup akrab di telinga kita, yang katanya orang-orang modern ini “Ladies First” ternyata sudah dilakukan Rasulullah SAW sejak berabad-abad yang lalu, disaat kebudayaan lain di dunia menganggap wanita lebih rendah, bahkan diragukan statusnya sebagai “manusia”.
Dari Anas, dia berkata: “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi SAW menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR Bukhari)

2. Mencium istri ketika pergi dan datang
Sungguh hal yang romantis dan bisa menimbulkan rasa kasih sayang jika kita bisa membiasakan mencium istri/suami ketika hendak bepergian atau baru pulang.
Dari ‘Aisyah ra, bahwa NabiSAW biasa mencium istrinya setelah wudhu’, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhu’nya.”(HR ‘Abdurrazaq)

3. Makan/minum sepiring/segelas berdua
Dari Aisyah Ra, ia berkata : Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam “ (HR. B-ukhori -dalam Adabul Mufrod)

Dari Aisyah Ra, ia berkata : Aku biasa minum dari gelas yang sama ketika haidh, lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur, dan riwayat lain yang senada dari Muslim.)

Nabi saw pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah.(HR Muslim No. 300)
Bahkan keberkahannya dijamin,
Diriwayatkan Abu Hurairah : “Makanan berdua cukup untuk tiga orang, makanan tiga orang cukup untuk empat orang” ( HR Bukhori (5392) dan Muslim (2058))

4. Suami menyuapi istri
Dari Saad bin Abi Waqosh ra berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu“ (HR Bukhori (VI/293) dan Muslim (V/71)

5. Berlemah lembut, melayani/menemani istri yang sedang sakit (memanjakan istri sakit)

 


Picture
6. Bersenda gurau dan membangun kemesraan

Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi SAW tertawa melihat mereka. (HR Nasai dengan isnad hasan)

Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah : suka bercanda dengan istrinya (HR Bukhari)

7. Menyayangi istri dan melayaninya dengan baik

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda: Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, hadits hasan shahih).

8. Memberi hadiah

Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, “Ketika Nabi SAW menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.” Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR Ahmad)

9. Tetap romantis walau istri sedang haid

Haid, adalah sesuatu yang alamiah bagi wanita. Berbeda dengan pandangan kaum Yahudi, yang menganggap wanita haid adalah najis besar dan tidak boleh didekati.

Ketika Aisyah sedang haid, Nabi SAW pernah membangunkannya, beliau lalu tidur dipangkuannya dan membaca Al Qur’an (HR Bukhari no 7945)

10. Mengajak istri makan di luar

Mungkin kebanyakan kita, lebih suka pergi bersama teman-teman, meninggalkan istri di rumah. Nah yang ini mungkin familiar, saya suka bilang ama istri “nge-date” yuk! ini bisa membangkitkan romantisme berdua. Menikmati lingkungan disekitar.

Anas mengatakan bahwa tetangga Rasulullah SAW -seorang Persia- pintar sekali membuat masakan gulai. Pada suatu hari dia membuatkan masakan gulai yang enak untuk Rasulullah SAW. Lalu dia datang menemui Rasululiah SAW untuk mengundang makan beliau. Beliau bertanya: “Bagaimana dengan ini? (maksudnya Aisyah).” Orang itu menjawab: “Tidak.” Rasulullah SAW berkata: “(Kalau begitu) aku juga tidak mau.” Orang itu kembali mengundang Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya: “Bagaimana dengan ini?” Orang itu menjawab: “Tidak.” Rasulullah kembali berkata: “Kalau begitu, aku juga tidak mau.” Kemudian, orang itu kembali mengundang Rasulullah saw. dan Rasulullah saw. kembali bertanya: “Bagaimana dengan ini?” Pada yang ketiga kalinya ini orang Persia itu mengatakan: “Ya.” Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki-laki itu.” (HR Muslim)


Picture
11. Mengajak istri jika hendak ke luar kota.

Biasanya para suami, kalau ada tugas ke luar kota, hal-hal seperti ini dijadikan kesempatan. Tapi tak ada salahnya kalau rejeki kita cukup, kita ajak istri kita pergi juga, tinggal bilang sama bos (syukur-syukur kalau bos mau bayarin hehehe..), kalo saya biasanya biaya sendiri.

Aisyah berkata: “Biasanya Nabi saw. apabila ingin melakukan suatu perjalanan, beliau melakukan undian di antara para istri. Barangsiapa yang keluar nama/nomor undiannya, maka dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah saw.’ (HR Bukhari dan Muslim)

12. Menghibur diri bersama istri ke luar rumah (entertainment)

Dari Aisyah, dia berkata: “Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi saw. sendiri yang berkata padaku: ‘Apakah aku ingin melihatnya?’Aku jawab: ‘Ya.’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata: ‘Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)!’ Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya: ‘Apakah kamu sudah puas?’Aku jawab: ‘Ya.’ Beliau berkata: ‘Kalau begitu, pergilah!’” (HR Bukhari dan Muslim)

13. Mencium istri sering-sering

Mencium istri dengan penuh kasih sayang, sangatlah mulia dan romantis. Berbeda dengan ciuman yang dilakukan karena nafsu seperti di film-film yang kebanyakan ada di layar kaca.

Nabi saw sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204)

14. Suami mengantar istri

Kadang banyak dari kita malas mengantar istri kita bepergian. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika istri saya keluar rumah sendirian, ada masalah di jalan dia kebingungan.

Shafiyyah, istri Nabi SAW, menceritakan bahwa dia datang mengunjungi Rasulullah saw. ketika beliau sedang melakukan i’tikaf pada hari sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan. Dia berbicara dekat beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk kembali. Nabi saw. juga ikut berdiri untuk mengantarkannya.” (Dalam satu riwayat492 dikatakan: “Nabi SAW berada di masjid. Di samping beliau ada para istri beliau. Kemudian mereka pergi (pulang). Lantas Nabi saw. berkata kepada Shafiyyah binti Huyay: ‘Jangan terburu-buru, agar aku dapat pulang bersamamu’”) (HR Bukhari dan Muslim)

15. Suami istri berjalan dimalam hari

Duh, so sweet.. Jalan berdua menikmati keindahan alam.

Rasulullah datang pada malam hari, kemudian mengajak aisyah berjalan-jalan dan berbincang-bincang (HR Muslim 2445)

16. Panggilan khusus pada istri

Kadang kita memanggil istri kita, honey, yayank, dan seterusnya, dan seterusnya.. seperti itu pun Rasulullah.

Nabi saw memanggil Aisyah dengan Humairah artinya yang kemerah-merahan pipinya. Rasulullah juga suka memanggil aisyah dg sebutan “aisy/aisyi”, dalam culture arab pemenggalan huruf terakhir menunjukan “panggilan manja/tanda sayang”

LIKE-->Dahsyatnya Bangun Pagi, Tahajud , Subuh dan Dhuha

0 Comments

Bahagiakanlah Orang Lain

6/29/2013

0 Comments

 
Picture
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
 (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)

Seorang turun dari mobil mewah d depan kuburan umum. Ia berjalan menuju pos penjaga. Pria yang ternyata sopir itu berkata: "Pak, mari ikut saya. Wanita yang ada di mobil itu ingin menemuimu, Karena dia sakit & menurut dokter tak lama lagi ia akan meninggal, karena kondisi penyakitnya yang tambah parah". Penjaga kuburan itu segera berjalan menghampiri wanita itu. Wajah nampak sedih, namun ia berusaha tersenyum dan membuka pintu mobilnya dan berkata:"Saya Ibu Fanny yang selama ini mengirim uang agar anda dapat membeli seikat bunga dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya kemari karena ingin berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan anda". 

Penjaga kuburan berkata: "Oh, jadi ibu yang selalu mengirim uang itu?. Sebelumnya saya mohon maaf. Uang itu selalu saya belikan bunga tapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak ibu". "Apa?" Tanya wanita itu dengan gusar. "Ya, karena orang mati tidak akan pernah melihat keindahan bunga. Karenanya saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai dan mereka yang sedang bersedih. Karena orang yang hiduplah yang dapat menikmati keindahan dan keharuman bunga2 itu, ibu". Jawab si penjaga kuburan itu. Wanita itu terdiam, kemudian ia dan sopirnya pun pergi. 

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan. "Selamat pagi, apakah masih ingat saya? Saya Ibu Fanny. Saya datang untuk berterima kasih atas nasehat yang anda berikan dulu. Anda benar, bahwa memperhatikan dan membahagiakan yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi yang sudah meninggal. Ketika saya sendiri mengantarkan bunga2 itu ke rumah sakit dan panti jompo, bunga2 itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tapi saya turut bahagia. Sampai saat ini dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh. Tapi saya benar2 yakin bahwa "membahagiakan orang lain" adalah obat yang memulihkan saya!" Jangan pernah mengasihi diri sendiri, karena akan membuat kita terperangkap dalam kubangan kesedihan. Bahagiakan orang lain karena itu menolong diri sendiri.

Tien Tresniati.


0 Comments

    Author

    Saya Tien Tresniati lahir dan besar di Bandung. Saya suka membaca puisi dan menulis. Semoga apa yang saya sampaikan melalui media web ini bermanfaat bagi Anda semua.

    Archives

    January 2018
    July 2016
    January 2016
    December 2015
    September 2015
    December 2014
    November 2014
    August 2014
    July 2014
    February 2014
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013

    Categories

    All
    Anak Anak
    Anak-anak
    Cahaya Hati
    Hikmah Doa
    Keluarga
    Sekolahku
    Seni Dan Budaya
    Travelling

    RSS Feed

Designed by GreatWebPortal.Com