
Hal yang selalu menjadi perhatian saya disetiap tahun ajaran
baru/awal anak-anak masuk sekolah, adalah mulai banyaknya
ayah-ayah muda yang mengantarkan putra/putrinya
ke sekolah, terutama anak-anak yang masih duduk
di level PGTK. Bahkan
mereka sengaja mengambil day off/cuti kantor lebih dari sehari,
hanya untuk menemani putra/putrinya sekolah.
Ayah yang mengantar anak ke sekolah memang
belum jadi pemandangan lazim, Terlebih dalam budaya
ketimuran. Tugas-tugas tradisional mengasuh anak seakan-akan
tabu dilakukan kaum pria. Itu adalah tugas ibu atau pembantu/
babby sitter. Kalaupun mengantar hanya sebatas pagar sekolah
dan ayah langsung berangkat ke kantor.
baru/awal anak-anak masuk sekolah, adalah mulai banyaknya
ayah-ayah muda yang mengantarkan putra/putrinya
ke sekolah, terutama anak-anak yang masih duduk
di level PGTK. Bahkan
mereka sengaja mengambil day off/cuti kantor lebih dari sehari,
hanya untuk menemani putra/putrinya sekolah.
Ayah yang mengantar anak ke sekolah memang
belum jadi pemandangan lazim, Terlebih dalam budaya
ketimuran. Tugas-tugas tradisional mengasuh anak seakan-akan
tabu dilakukan kaum pria. Itu adalah tugas ibu atau pembantu/
babby sitter. Kalaupun mengantar hanya sebatas pagar sekolah
dan ayah langsung berangkat ke kantor.
Berbeda dengan budaya barat dimana peran ayah sangat besar dalam membantu aktivitas rumah tangga, mengantar anak ke sekolah cukup lazim dilakukan oleh ayah. Saat membesarkan putri pertama, kami kebetulan tinggal di sydney /Australia,mengikuti suami yang sedang tugas belajar. Saya bekerja dan harus berangkat pagi sekali. Maka tugas memandikan, mengenakan pakaian, memberi makan dan sebagainya, diambil alih oleh suami saya. Juga mengantarkan putri kami kesekolah/ child care. Tugas saya menjemputnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, kesempatan para ibu untuk berkarier di luar rumah semakin luas, maka banyak para ibu yang memberi kesempatan kepada suaminya untuk melaksanakan peran aktifnya terlibat dalam mendidik anak. Termasuk mengantar putra/putrinya ke sekolah.
Berbagai riset tentang perkembangan anak menunjukkan, pengaruh seorang ayah dimulai sejak usia yang sangat dini. Misalnya ditemukan, bayi laki-laki berusia lima bulan yang banyak menghabiskan waktu dengan ayahnya, menjadi jauh lebih nyaman berada di antara orang-orang asing dewasa. Bayi ini lebih banyak mengoceh dan menunjukkan kerelaan untuk digendong dibandingkan dengan bayi yang ayahnya kurang terlibat.
Ayah yang mau meluangkan waktunya di pagi hari untuk mengantarkan buah hatinya ke sekolah akan membangun kedekatan tersendiri dengan si anak. Anak akan lebih menghargai keberadaan ayahnya karena ternyata ayah yang selama ini terkenal hanya ada di waktu-waktu bermainnya, sekarang bersedia untuk menemani mereka di waktu pentingnya, yaitu sekolah. Agar hubungan ayah-anak semakin akrab, jangan sungkan bertanya banyak hal tentang kegiatan anak saat di sekolah. Semakin banyak anak bercerita, maka kepercayaan anak terhadap ayahnya juga akan makin bertambah.

Ayah yang mengantarkan anaknya ke sekolah memiliki manfaat masing-masing bagi anak laki-laki dan perempuan. Bagi anak laki-laki, menceritakan masalah mereka di sekolah dan mendapat saran dari sang ayah, lebih terpercaya dibandingkan dengan bercerita kepada ibu, karena anak laki-laki merasa ayahnya pernah memiliki pengalaman yang sama dengan mereka. Sedangkan bagi anak perempuan, jika ayah mengantar mereka ke sekolah dan terlihat oleh teman-temannya, suatu saat ayahnya ini bisa dijadikan senjata untuk menakut-nakuti teman yang nakal.
Selain itu, anak juga akan merasa dirinya lebih berharga dan penting bagi ayah karena sudah bersedia meluangkan waktunya tiap pagi untuk mengantar mereka ke sekolah. Meskipun cukup sederhana, namun hal ini dirasa sangat penting bagi anak, khususnya mereka yang memiliki ayah dengan jam kerja sibuk. Apalagi jika sehari-hari anak-anak jarang bertemu dengan ayahnya, maka sebaiknya luangkanlah waktu untuk mengantar mereka ke sekolah. Jika dijadikan kegiatan rutin, bisa dipastikan kedekatan ayah dengan anak akan lebih erat dan terjaga.
Selain itu, anak juga akan merasa dirinya lebih berharga dan penting bagi ayah karena sudah bersedia meluangkan waktunya tiap pagi untuk mengantar mereka ke sekolah. Meskipun cukup sederhana, namun hal ini dirasa sangat penting bagi anak, khususnya mereka yang memiliki ayah dengan jam kerja sibuk. Apalagi jika sehari-hari anak-anak jarang bertemu dengan ayahnya, maka sebaiknya luangkanlah waktu untuk mengantar mereka ke sekolah. Jika dijadikan kegiatan rutin, bisa dipastikan kedekatan ayah dengan anak akan lebih erat dan terjaga.

Manfaat ayah dekat dengan anak, ternyata bisa membuat anak memiliki karakter positif, lebih percaya diri bahkan lebih cerdas.
The point is, sama sekali nggak aneh kok ayah mengantarkan dan menemani anaknya di sekolah. Justru, hubungan mereka berdua bisa bertambah akrab dari biasanya.
The point is, sama sekali nggak aneh kok ayah mengantarkan dan menemani anaknya di sekolah. Justru, hubungan mereka berdua bisa bertambah akrab dari biasanya.
Sumber: Mau Lebih Dekat dengan Anak? Yuk, Antar ke Sekolah! / family.fimela.com