
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
Seorang turun dari mobil mewah d depan kuburan umum. Ia berjalan menuju pos penjaga. Pria yang ternyata sopir itu berkata: "Pak, mari ikut saya. Wanita yang ada di mobil itu ingin menemuimu, Karena dia sakit & menurut dokter tak lama lagi ia akan meninggal, karena kondisi penyakitnya yang tambah parah". Penjaga kuburan itu segera berjalan menghampiri wanita itu. Wajah nampak sedih, namun ia berusaha tersenyum dan membuka pintu mobilnya dan berkata:"Saya Ibu Fanny yang selama ini mengirim uang agar anda dapat membeli seikat bunga dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya kemari karena ingin berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan anda".
Penjaga kuburan berkata: "Oh, jadi ibu yang selalu mengirim uang itu?. Sebelumnya saya mohon maaf. Uang itu selalu saya belikan bunga tapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak ibu". "Apa?" Tanya wanita itu dengan gusar. "Ya, karena orang mati tidak akan pernah melihat keindahan bunga. Karenanya saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai dan mereka yang sedang bersedih. Karena orang yang hiduplah yang dapat menikmati keindahan dan keharuman bunga2 itu, ibu". Jawab si penjaga kuburan itu. Wanita itu terdiam, kemudian ia dan sopirnya pun pergi.
Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan. "Selamat pagi, apakah masih ingat saya? Saya Ibu Fanny. Saya datang untuk berterima kasih atas nasehat yang anda berikan dulu. Anda benar, bahwa memperhatikan dan membahagiakan yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi yang sudah meninggal. Ketika saya sendiri mengantarkan bunga2 itu ke rumah sakit dan panti jompo, bunga2 itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tapi saya turut bahagia. Sampai saat ini dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh. Tapi saya benar2 yakin bahwa "membahagiakan orang lain" adalah obat yang memulihkan saya!" Jangan pernah mengasihi diri sendiri, karena akan membuat kita terperangkap dalam kubangan kesedihan. Bahagiakan orang lain karena itu menolong diri sendiri.
Tien Tresniati.
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
Seorang turun dari mobil mewah d depan kuburan umum. Ia berjalan menuju pos penjaga. Pria yang ternyata sopir itu berkata: "Pak, mari ikut saya. Wanita yang ada di mobil itu ingin menemuimu, Karena dia sakit & menurut dokter tak lama lagi ia akan meninggal, karena kondisi penyakitnya yang tambah parah". Penjaga kuburan itu segera berjalan menghampiri wanita itu. Wajah nampak sedih, namun ia berusaha tersenyum dan membuka pintu mobilnya dan berkata:"Saya Ibu Fanny yang selama ini mengirim uang agar anda dapat membeli seikat bunga dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya kemari karena ingin berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan anda".
Penjaga kuburan berkata: "Oh, jadi ibu yang selalu mengirim uang itu?. Sebelumnya saya mohon maaf. Uang itu selalu saya belikan bunga tapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak ibu". "Apa?" Tanya wanita itu dengan gusar. "Ya, karena orang mati tidak akan pernah melihat keindahan bunga. Karenanya saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai dan mereka yang sedang bersedih. Karena orang yang hiduplah yang dapat menikmati keindahan dan keharuman bunga2 itu, ibu". Jawab si penjaga kuburan itu. Wanita itu terdiam, kemudian ia dan sopirnya pun pergi.
Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan. "Selamat pagi, apakah masih ingat saya? Saya Ibu Fanny. Saya datang untuk berterima kasih atas nasehat yang anda berikan dulu. Anda benar, bahwa memperhatikan dan membahagiakan yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi yang sudah meninggal. Ketika saya sendiri mengantarkan bunga2 itu ke rumah sakit dan panti jompo, bunga2 itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tapi saya turut bahagia. Sampai saat ini dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh. Tapi saya benar2 yakin bahwa "membahagiakan orang lain" adalah obat yang memulihkan saya!" Jangan pernah mengasihi diri sendiri, karena akan membuat kita terperangkap dalam kubangan kesedihan. Bahagiakan orang lain karena itu menolong diri sendiri.
Tien Tresniati.