
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan mengadakan malam pertama denganku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian beliau selain aku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jika suami melakukan malam pertama di bulan Syawal.” (H.R. Muslim, An-Nasa’i, dan yang lain)
Berdasarkan hadis ini, sebagian ulama menganjurkan agar menikah atau melakukan malam pertama di bulan Syawal. Imam Nawawi mengatakan, “Tujuan Aisyah mengatakan demikian adalah sebagai bantahan terhadap keyakinan jahiliah dan khurafat yang beredar di kalangan masyarakat awam, sesungguhnya keyakinan sebagian orang bahwa pernikahan yang dilakukan diantara bulan syawal dan dzulhijjah kurang bagus atau membawa kesialan adalah keyakinan jahiliyah yang tidak memiliki dasar sama sekali dalam Islam.
Intinya adalah pernikahan bisa dilaksanakan kapan saja, yang perlu diperhatikan adalah menyegerakan pernikahan apabila sudah mampu. ------- يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ “Wahai para pemuda, barangsiapa yang telah mampu, hendaknya kawin, sebab kawin itu akan lebih menundukkan pandangan dan akan lebih menjaga kemaluan. Kalau belum mampu, hendaknya berpuasa, sebab puasa akan menjadi perisai bagimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).- Pernikahan menurut Islam bukan sekedar sarana pemenuhan kebutuhan biologis, tapi sekaligus bernilai pahala. Ia adalah ibadah yang bernilai besar dan merupakan separuh dari agama. Nabi saw. bersabda:- ِإذَا تَزَوَّجَ اَلْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ, فَلْيَتَّقِ اللهَ فيِ نِصْفِ الْبَاقِي “Jika seorang hamba menikah maka ia telah menyempurnakan sebagian agamanya, hendaknya ia bertakwa pada Allah pada sebagian yang lain.”(HR. Ath Thabrani). |
Setiap daerah mempunyai adat yang berbeda dalam melaksanakan pernikahan. Seperti di kota Kayuagung, Palembang, sehari sebelum prosesi akad nikah, pihak keluarga pengantin laki datang untuk menghantarkan seserahan. Barang yang biasanya berupa keperluan pengantin wanita, juga ditambah bahan mentah, seperti telor, beras, terigu, minyak dsb, karena disini pihak pengantin perempuan melangkahi tiga kakaknya, mereka pun mendapat hadiah sebagai tanda pelangkah. Baju koko dan sarung untuk kakak laki2, perhiasan untuk kakak perempuan. Hidangan yang disajikan untuk para tamu adalah tekwan, sejenis sop khas palembang dan kue2 basah (ma'subah,kue 8 jam,lapis legit) |

Alhamdulillah, akad nikah berjalan lancar. satu pesan dari khutbah nikah yag bisa di petik adalah:
"Pernikahan adalah ikatan yang kuat, ijab kabul yang terjadi sudah merupakan takdir dari Allah SWT, dimana sebelum kita lahir sudah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh (Arab: لَوْحٍ مَحْفُوظٍ),siapa jodoh kita. Terbentuknya keluarga yang sakinah,Mawahdah, Warahmah, Istri harus berfungsi sebagai penenang (sakinah) dan malam, sebagaimana malam (sebagai tempat untuk istirahat)untuk mengembalikan energi suami disaat siang hari bekerja,adanya rasa cinta yang penuh dengan kasih sayang (Mawadah Warahmah) suami harus menggauli istrinya dengan cara yang ma'ruf/baik,kelemah lembutan seorang istri merupakan kelemahannya juga yang harus dijaga, maka gaulilah istrimu dengan baik"
Setelah acara sungkeman, dilanjutkan dengan acara Nulangi menyuapi kedua mempelai oleh kedua orang tuanya dan saudara2 yang dituakan. Yang menarik adalah ketika pembawa acara, Ayunda R.A Fatimah Nurzahra berpantun dalam acara ini. Nasi kunyit panggang ayam Makanan asli orang Palembang Nanda berdua ibunda dulang Pertanda bunda kasih dan sayang Dengan Bismillah ibu berharap Dulangan nasi terasa nikmat Ibu doakan anak2 selamat dari dunia sampai akhirat Bunga merah bunga kenikir Selendang mayang jadi pengikat Kuterima dulangan terakhir Kasih sayang tetap kami harap Acara Cacapan/memercikkan air bunga di kepala kedua pengantin... |
Acara cacapan, memerciki air bunga diatas kepala kedua mempelai, disinipun ada pantunnya: Jalan2 ke Prabumulih Singgah membeli bunga melati Alangkah elok ananda memilih Dapat jodoh berbudi pekerti Bunga setaman kita cacapkan Doa yang indah berkunci dengan kiasan Semoga mempelai seiring sejalan Mengayuh biduk mencapai tujuan Anak kecil menjaring ikan Mendapat dua ikan betutu Jika nanda diterpa cobaan Jadikan Al Qur'an tempat mengadu |