tientresniati.com
  • Home
  • Travelling
  • Hobies
  • Sekolahku
  • Cahaya Hati
  • Umum
  • Blog

My Notes....

I write anything that might be useful for Readers...

Kirim komentar

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal..."

8/26/2013

0 Comments

 
Picture
Mudik lebaran kali ini bertepatan dengan pernikahan salah satu keponakan yang tinggal di KayuAgung. Dua jam perjalanan sebelum masuk kota Palembang. Sering saya mendapat undangan pernikahan di bulan syawal. Semula saya berfikir, mungkin sekalian berkumpul disaat lebaran, suasana masih buran, terutama di daerah. Sepanjang perjalanan menuju Kayuagung juga banyak tenda pernikahan. Bisa jadi pernikahan itu terjadi di bulan syawal dengan memperhitungkan berkumpulnya keluarga yang sedang mudik, tetapi juga ternyata ada  contoh Rasulullah saat menikah dengan Aisyah,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan mengadakan malam pertama denganku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian beliau selain aku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jika suami melakukan malam pertama di bulan Syawal.” (H.R. Muslim, An-Nasa’i, dan yang lain)

Berdasarkan hadis ini, sebagian ulama menganjurkan agar menikah atau melakukan malam pertama di bulan Syawal. Imam Nawawi mengatakan, “Tujuan Aisyah mengatakan demikian adalah sebagai bantahan terhadap keyakinan jahiliah dan khurafat yang beredar di kalangan masyarakat awam, sesungguhnya keyakinan sebagian orang bahwa pernikahan yang dilakukan diantara bulan syawal dan dzulhijjah kurang bagus atau membawa kesialan adalah keyakinan jahiliyah yang tidak memiliki dasar sama sekali dalam Islam.

Intinya adalah pernikahan bisa dilaksanakan kapan saja, yang perlu diperhatikan adalah menyegerakan pernikahan apabila sudah mampu.
-------
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang telah mampu, hendaknya kawin, sebab kawin itu akan lebih menundukkan pandangan dan akan lebih menjaga kemaluan. Kalau belum mampu, hendaknya berpuasa, sebab puasa akan menjadi perisai bagimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).-

Pernikahan menurut Islam bukan sekedar sarana pemenuhan kebutuhan biologis, tapi sekaligus bernilai pahala. Ia adalah ibadah yang bernilai besar dan merupakan separuh dari agama. Nabi saw. bersabda:-

ِإذَا تَزَوَّجَ اَلْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ, فَلْيَتَّقِ اللهَ فيِ نِصْفِ الْبَاقِي

“Jika seorang hamba menikah maka ia telah menyempurnakan sebagian agamanya, hendaknya ia bertakwa pada Allah pada sebagian yang lain.”(HR. Ath Thabrani).

Picture
Seserahan...
Picture
Barang-barang seserahan yang dibawa oleh pihak calon pengantin pria
Setiap daerah mempunyai adat yang berbeda dalam melaksanakan pernikahan. Seperti di kota Kayuagung, Palembang, sehari sebelum prosesi akad nikah, pihak keluarga pengantin laki datang untuk menghantarkan seserahan. Barang yang biasanya berupa keperluan pengantin wanita, juga ditambah bahan mentah, seperti telor, beras, terigu, minyak dsb, karena disini pihak pengantin perempuan melangkahi tiga kakaknya, mereka pun mendapat hadiah sebagai tanda pelangkah. Baju koko dan sarung untuk kakak laki2, perhiasan untuk kakak perempuan. Hidangan yang disajikan untuk para tamu adalah tekwan, sejenis sop khas palembang dan kue2 basah (ma'subah,kue 8 jam,lapis legit)
Picture
tanda pelangkah untuk kakak2 dari calon mempelai wanita...
Picture
Makan bersama dengan menu u-tama Te'wan dan kue2 basah khas palembang
Picture
Akad NIkah...
Picture
Akad nikah dilaksanakan keesokan harinya tepat jam 10 pagi, bertempat dikediaman calon mempelai wanita, karena mempelai wanita ini berasal dari keluarga besar sehingga pengisi acara akad nikah juga masih saudara2nya dari mempelai wanita.
Alhamdulillah, akad nikah berjalan lancar. satu pesan dari khutbah nikah yag bisa di petik adalah:
"Pernikahan adalah ikatan yang kuat, ijab kabul yang terjadi sudah merupakan takdir dari Allah SWT, dimana sebelum kita lahir sudah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh (Arab: لَوْحٍ مَحْفُوظٍ),siapa jodoh kita. Terbentuknya keluarga yang sakinah,Mawahdah, Warahmah, Istri harus berfungsi sebagai penenang (sakinah) dan malam, sebagaimana malam (sebagai tempat untuk istirahat)untuk mengembalikan energi suami disaat siang hari bekerja,adanya rasa cinta yang penuh dengan kasih sayang (Mawadah Warahmah) suami harus menggauli istrinya dengan cara yang ma'ruf/baik,kelemah lembutan seorang istri merupakan kelemahannya juga yang harus dijaga, maka gaulilah istrimu dengan baik"

Picture
Saritilawah Kiagus Ahmad Firdaus (keponakan)
Picture
Khutbah nikah Dr Kiagus Mohamad Yusuf, MA (kakak mempelai wanita)
Picture
Saksi pihak mempelai wanita Dr Kiagus Dahlan, Msc dan Ir Kiagus Sarnubi (Paman)
Picture
pembawa acara dan pemimpin doa Drs Kiagus Wahab,Mpd (Paman)
Acara Nulangi/Menyuapi...
Setelah acara sungkeman, dilanjutkan dengan acara Nulangi menyuapi kedua mempelai oleh kedua orang tuanya dan saudara2 yang dituakan. 

Yang menarik adalah ketika pembawa acara, Ayunda R.A Fatimah Nurzahra berpantun dalam acara ini.

Nasi kunyit panggang ayam
Makanan asli orang Palembang
Nanda berdua ibunda dulang
Pertanda bunda kasih dan sayang

Dengan Bismillah ibu berharap
Dulangan nasi terasa nikmat
Ibu doakan anak2 selamat
dari dunia sampai akhirat

Bunga merah bunga kenikir
Selendang mayang jadi pengikat
Kuterima dulangan terakhir
Kasih sayang tetap kami harap
Acara Cacapan/memercikkan air bunga di kepala kedua pengantin...
Picture
Picture
Acara cacapan, memerciki air bunga diatas kepala kedua mempelai, disinipun ada pantunnya:

Jalan2 ke Prabumulih
Singgah membeli bunga melati
Alangkah elok ananda memilih
Dapat jodoh berbudi pekerti

Bunga setaman kita cacapkan
Doa yang indah berkunci dengan kiasan
Semoga mempelai seiring sejalan
Mengayuh biduk mencapai tujuan

Anak kecil menjaring ikan
Mendapat dua ikan betutu
Jika nanda diterpa cobaan
Jadikan Al Qur'an tempat mengadu

Acarapun ditutup dengan ramah tamah, kedua mempelai naik pelaminan , siap menerima ucapan selamat dari kaum kerabat dan handai taulan. Selamat Menempuh hidup baru Ananda Nyayu Siti Aisyah dan R.A. Hariyanto, semoga Allah SWT memberkahi keluarga ananda dan menuntunnya menjadi keluarga yang sakinah,mawahdah, warohmah. Aamiin .
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
0 Comments

Mudik Yuuukkk...

8/24/2013

1 Comment

 
PictureSalah satu kapal Roro yang sedang berlabuh, yang akan membawa kami menyebrangi selat sunda menuju Pelabuhan Bakauheni/Lampung (tribunenews/kompas)
Acara mudik lebaran selalu membuat sensasi/cerita tersendiri. Sebagai contoh ada pergerakan massa yang sangat luar biasa, dari kota ke desa, atau dari kota ke kota. Walau katanya mudik itu identik dengan macet,cape dsb, tetapi tetap semangat untuk dijalani. Mudik adalah satu peristiwa yang tidak saja berhubungan dengan nuansa religius, tetapi juga memiliki nilai sosial, budaya, dan ekonomi. 

Kami  sekeluarga selalu mudik kalau lebaran, kalau tidak ke Palembang, tempat suami saya berasal, kami mudik ke Kuningan, dimana orangtua saya tinggal. Cape? Repot? So Pasti lah, selain pakaian yang harus dipersiapkan, makanan juga tidak boleh terlewatkan, makanan ringan/snack juga makanan berat. Walaupun kami bisa berhenti ditempat makan/ rest area/ restaurant. Saat mudik antriannya akan panjang. Minumanpun selalu saya siapkan satu boks air mineral gelas (bisa digunakan juga saat emergency kalau ke toilet tidak ada air...). Kerap terjadi disaat mudik, belajar dari pengalaman, gunakan toilet di masjid daripada toilet umum, yang mengantri lebih sedikit. 

Karena sering mudik, kami  memiliki tempat /masjid favorit untuk beristirahat. Ada nilai silaturahim saat kita mudik. Semua rintangan menjadi tidak terasa. Kami pernah mengalami mudik terberat, tertahan di Pelabuhan Merak selama 10 jam, dalam kondisi puasa. Akhirnya harus batal puasanya. Saat itu ada dua dermaga yang tidak beroperasi kearena masih dalam taraf perbaikan, sehingga kapal Roro harus bergantian untuk berlabuh. 

Belajar dari pengalaman itu, akhirnya kalau kami mudik selalu setelah shalat Ied. Setelah kami bermaaf maafan dengan tetangga, jadi perjalanan mudik terasa lebih santai...... Apalagi anak2 juga sudah besar, mereka suka protes kalau harus membatalkan puasanya dijalan, dan mereka juga sedang belajar beri'tikaf di masjid di malam 10 hari akhir ramadhan.

Picture
Kapal Roro di Pelabuhan Merak/Banten
Picture
Kapal Roro di Pelabuhan Bakauheni Lampung
Picturesuasana didalam ferry terasa lenggang...
Lebaran kemarin, kami mudik seminggu setelah lebaran, bertepatan dengan pernikahan keponakan kami di Palembang. Kami berangkat berenam. Perjalanan ke Palembang memakan waktu hampir 16 jam. Terhitung berhenti untuk istirahat. Kalau menggunakan pesawat terbang hanya dua jam. Ada sensasi tersendiri kalau mudik lewat darat, yaitu menyebrang menggunakan ferry. 

Saat itu kami berangkat malam dari rumah, sampai pelabuhan Merak jam 3 malam. Suasana tidak terlalu ramai tetapi cukup padat, ada lima dermaga yang dibuka. Setiap hari ada 24 ferry.kapal roro yang mengangkut penumpang dari Merak ke Bakauheni atau sebaliknya. Penyebrangan memakan waktu kurang lebih dua jam, kali ini saat berangkat, kendaraan kami parkir dalam lambung kapal. Saat kepulangan kendaraan kami parkir diatas kapal. Suasana kapal tidak terlalu ramai, sehingga terasa nyaman, kamipun bisa tertidur nyenyak, ha ha ha..., 

Fasilitas setiap kapal berbeda. Tempat duduk ada yang kelas ekonomi, bisnis dan VIP. Ada tambahan biaya untuk duduk di kelas bisnis dan VIP. Toilet dalam kapal cukup bersih. Juga cafe tersedia. Cukuplah kalau hanya untuk menikmati segelas teh manis/kopi panas, pop mie. Musholapun cukup memadai, bagi yang ingin melaksanakan shalat lima waktu. Tetapi jangan coba2 untuk tidur di mushola akan di usir oleh petugasnya, kecuali kalau penumpangnya penuh, lain lagi ceritanya, mushola akan berubah fungsinya menjadi tempat duduk penumpang. 
Picture
melaksanakan shalat di Mushola kapal
Perjalanan malam hari selama dua jam tidak terasa lama. Kalau kita duduk di luar kapal, bisa menikmati indahnya cahaya bintang di langit,kerlap kerlip lampu di dermaga juga hamparan luas samudra yang tiada batas serta sepoi sepoi angin malam, Subhanalloh, Maha Suci Allah, yang telah menciptakan jagad raya ini bersama  isinya, Fabiayyii Aalaa  irobbikumaa Tukadzdzibaan, Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahman 13)
Picture
kendaraan roda empat, siap2 masuk dalam lambung kapal roro...
Picture
Parkir kendaraan roda empat diatas kapal roro...
Picture
Selain pemandangan alamnya, dari kapal fery kita bisa melihat atraksi anak2 pemburu koin atau yg sering disebut Silem, mereka akan terjun ke dasar laut untuk memburu koin/uang recehan yang dilempar oleh penumpang kapal fery. Tidak main2, dalam sehari mereka bisa mengumpulkan uang antara Rp 40.000 - 50.000, kalau sedang ramai seperti lebaran, mereka bisa dapat Rp 70.000. Atraksi ini tentu saja mengandung resiko, kerap mereka diusir oleh petugas keamanan kapal, dengan langsung disuruh terjun ke laut.

Picture
Picture
Atraksi Silem, bocah pemburu uang koin...
1 Comment

    Author

    Saya Tien Tresniati lahir dan besar di Bandung. Saya suka membaca puisi dan menulis. Semoga apa yang saya sampaikan melalui media web ini bermanfaat bagi Anda semua.

    Archives

    December 2021
    January 2018
    July 2016
    January 2016
    December 2015
    September 2015
    December 2014
    November 2014
    August 2014
    July 2014
    February 2014
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013

    Categories

    All
    Anak Anak
    Anak-anak
    Cahaya Hati
    Hikmah Doa
    Keluarga
    Sekolahku
    Seni Dan Budaya
    Travelling

    RSS Feed

Designed by GreatWebPortal.Com